en id

Berita

> Menuju CSR
Sistem Informasi Pelayanan Publik Menu
Berita

Bandara Sam Ratulangi Targetkan Masuk 20 Besar Bandara Terbaik di Asia

27 Oct 2016

kembali ke list


MANADO - Bandara Sam Ratulangi Manado menetapkan diri menjadi Business and Leisure Airport dengan peringkat 17 di Asia untuk bandara dengan kelas 2-5 juta penumpang/tahun. Hal tersebut menjadi visi yang direncanakan tercapai di Tahun 2020. Untuk mewujudkannya, manajemen telah merumuskan sasaran strategis, yang diantaranya adalah peningkatan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) dari 4,16 di tahun 2016 menjadi 4,48 dari 5 Skala Likert di Tahun 2020.

Selain peningkatan nilai CSI, sasaran lain yang hendak dicapai di jangka menengah adalah mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen kelas dunia secara holistik sebelum akhir Tahun 2018 termasuk diantaranya pengelolaan SDM, Information Communication Technology (ICT), operation excellence melalui pemenuhan segala ketentuan pada hal-hal yang sifatnya basic operation untuk memberikan pelayanan yang prima atau service excellence, ujar Nugroho Jati General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado dalam Event Workshop Pemangku Kepentingan Umum (PKU) yang digelar Kamis (27/10) di Peninsula Hotel Manado.

Kepedulian pada lingkungan juga tak luput dari perhatian dimana pihaknya juga menetapkan untuk menerapkan konsep green airport dan program Corporate Social Responsibility (CSR) berjalan efektif sebelum akhir Tahun 2018. Namun tentunya sebagai BUMN yang berorientasi profit, peningkatan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan CSI, efisiensi biaya serta memperbaiki operating ratio juga menjadi prioritas dalam sasaran, ujarnya.

Workshop Pemangku Kepentingan Umum (PKU) digelar karena saat ini PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi Manado tengah menyusun suatu Rencana Jangka Panjang Bandara (RJPB) yang selaras dengan Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan. RJPB bertujuan untuk menetapkan arah bandara di masa mendatang serta sasaran strategis dalam 5 (lima) tahun kedepan (2016-2020). Tentunya untuk mencapai strategi tersebut, kami memerlukan dukungan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan. Harmonisasi lintas pemangku kepentingan diperlukan agar kebijakan masing-masing instansi bisa saling mendukung dan terintegrasi. Bukan hanya untuk bandara tapi lebih luas lagi untuk kemajuan Provinsi Sulawesi Utara dengan bandara sebagai wajah terdepannya. Oleh karena itu, Bandara Sam Ratulangi Manado merasa perlu untuk melakukan sosialisasi melalui workshop ini. Tujuannya adalah untuk menangkap peran dan dukungan dari masing-masing pemangku kepentingan terhadap penerapan RJPB Bandara Sam Ratulangi Manado, jelas Jati.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Edwin Silangen menyampaikan posisi strategis Bandara Sam Ratulangi di bagian Utara Indonesia, Sesuai data kunjungan penumpang pesawat udara Indonesia yang melonjak sangat signifikan, dimana Manado ditargetkan mencapai angka 2,5 juta penumpang. Melihat hal ini pengelolaan Bandara Sam Ratulangi harus maksimal, berkualitas, dan profesional dari SDM dan infrastrukturnya. Pesan dari Pak Gubernur agar pertumbuhan ini diantisipasi pihak bandara dengan menyiapkan kapasitas jangan hanya sampai 5 juta penumpang tapi hingga 10 juta penumpang ke depannya," jelas Edwin.

Indra Susanto dari Prosval Consulting yang menjadi narasumber dalam workshop tersebut juga menegaskan bahwa diskusi bersama para pemangku kepentingan menjadi hal yang penting guna menggali insight mengenai manfaat, isu, tantangan, harapan hingga dukungan terhadap keberadaan bandara. Seluruh informasi tersebut akan diakumulasikan menjadi beragam solusi untuk menyempurnakan RJPB dan implementasinya, ujar Indra.

Dalam workshop yang berlangsung selama satu hari tersebut dihadiri oleh para Pemangku Kepentingan Umum (PKU) Bandara Sam Ratulangi Manado, yakni instansi pemerintah, TNI/Polri, airline/maskapai penerbangan, tenant/konsiesioner, otoritas bandara, Airnav, Customs Immigration Quarantine (CIQ), PHRI/ASITA, operator transportasi darat, cargo service, ground handling, DPPU Pertamina, dan anak perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero). [HUMAS MDC ]