en id

Berita

> Menuju CSR
Sistem Informasi Pelayanan Publik Menu
Berita

Bandara Sam Ratulangi Kembali Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat

23 Oct 2017

kembali ke list


Manado -  Sekitar pukul 17.00 WITA nampak asap hitam pekat mengepul di Runway 36 Bandara Sam Ratulangi Manado. Pesawat Motoling Airline tipe ATR 72-500 mengalami hard landing setelah sebelumnya swing ke arah kiri. Sebelum kejadian tersebut, sekira pukul 16.30 petugas tower menerima informasi dari pilot bahwa pesawat mengalami gangguan pada engine nomor 1 yang mengakibatkan pesawat kesulitan mengubah arah. Kondisi makin kritis karena bahan bakar yang tersisa hanya untuk 1 jam di udara. Atas informasi tersebut petugas tower lalu menginformasikan kepada petugas watchroom dan kemudian melakukan prosedur siaga II.

Peristiwa tersebut sontak membuat seluruh personil dan kendaraan Pemadam Kebakaran Bandara Sam Ratulangi bergerak ke arah lokasi kejadian. Selama proses evakuasi hingga penanganan accident, tercatat 8 korban selamat, 2 luka sedang, dan 7 luka berat.  Untungnya semua rangkaian peristiwa tersebut adalah skenario latihan penanggulangan keadaan darurat berupa crash accident pesawat.

"Ini adalah latihan uji coba dokumen rencana  penanggulangan keadaan darurat yang kami lakukan secara periodik dan melibatkan anggota komite bandara," ungkap Minggus Gandeguai General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado pada Senin (23/10).

Peserta latihan skala kecil tersebut melibatkan 81 personil lintas instansi yang masuk dalam komite bandara, diantaranya Airnav, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan Kepolisian Bandara. "Ini adalah kedua kalinya kami laksanakan latihan selama tahun 2017 ini. Harapan kami, dengan adanya latihan seperti ini dapat meningkatkan dan menguji keterampilan personil dan kendaraan. Semua harus dipastikan siap dan terampil untuk mengantisipasi keadaan darurat," ujar Minggus.

Sebelum pelaksanaan kegiatan latihan tersebut, telah beberapa kali dilaksanakan table top dimana skenario alur komunikasi dimainkan melalui simulasi dengan gambar dan miniatur kendaraan. "Jadi tidak ada gladi yang dilaksanakan, semua latihan hanya di atas meja melalui simulasi table top. Harapannya, kami jadi lebih bs menguji segala bentuk komunikasi, koordinasi, dan komando saat terjadi keadaan darurat," jelas Minggus. Adapun respond time kegiatan latihan hari ini yaitu 1 menit 33 detik. Ini masih masuk kriteria karena tidak lebih dari 3 menit. Disinggung mengenai berapa penerbangan yg terdampak latihan tersebut, Minggus menyampaikan tidak ada penerbangan yg terdampak dikarenakan persiapan dan pemberitahuan yang telah dilaksanakan sebelum hari latihan kepada instansi-instansi terkait. [HUMAS MDC]